Selasa, 29 September 2015

Jakarta - Masih ingat teroris Ali Imron? Adik dari terpidana mati bom Bali, Amrozi dan Muklas, ini dipinjam polisi untuk mengungkap jaringan terorisme di Indonesia, termasuk dilibatkan dalam diskusi tentang terorisme.

Pria asal Tenggulun-Lamongan yang kerap disapa Ale ini hadir dalam diskusi yang diselenggarakan Polda Metro Jaya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Untuk diketahui, Ali Imron saat ini masih menjalani tahanan setelah mendapat vonis seumur hidup atas keterlibatannya dalam pengeboman di Legian, Kuta  Bali pada 2002 silam. Penahanan Ali Imron dititipkan di Rutan Polda Metro Jaya.


Ali memberikan pendapatnya di depan hadirin dengan pengawalan ketat dari sejumlah anggota Brimob Polda Metro Jaya yang berpakaian serba hitam dan penutup wajah serta senjata ali lengkap.

Diskusi ini dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian. Hadir juga mantan Kepala BNPT Gories Mere dan Ansyaad Mbai serta sejumlah pengamat teroris lainnya.

Diskusi membahas sejarah panjang terorisme di Indonesia hingga pencegahannya. Sementara Ali berpendapat, salah satu pencegahan yang bisa dilakukan polisi adalah dengan mengawasi secara ketat jual-beli bahan kimia di toko-toko kimia.






"Kalau bisa polisi mengawasi ketat toko kimia, karena dari toko kimia itulah bahan-bahan untuk membuat bom didapat (jaringan terorisme)," kata Ali Imron.

Sementara itu, menurut Kapolda, pengawasan ke toko kimia agak susah. Hal ini semestinya dilakukan oleh instansi terkait. "Agak repot kita, kerjasama dengan kementerian perdagangan supaya pengawasan beredarnya barang ini diawasi. Importirnya juga diawasi, terutama BPPOM dan kementerian perdagangan," ujar Tito. 

0 komentar:

Posting Komentar